Mitos dan Fakta seputar Kesehatan Mental yang Perlu Anda Ketahui
Kesehatan mental seringkali menjadi topik yang tabu untuk dibicarakan. Banyak masyarakat masih percaya pada mitos-mitos seputar kesehatan mental yang sebenarnya tidak benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara mitos dan fakta seputar kesehatan mental.
Salah satu mitos yang seringkali dipercayai adalah bahwa gangguan kesehatan mental hanya terjadi pada orang-orang yang lemah. Padahal, kesehatan mental tidak memandang status sosial, usia, atau jenis kelamin seseorang. Menurut Dr. Sarah Keeley, seorang psikolog klinis, “Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Tidak ada yang lemah karena mengalami gangguan kesehatan mental.”
Selain itu, masih banyak yang percaya bahwa mengidap gangguan kesehatan mental berarti seseorang tidak bisa sembuh. Padahal, fakta menunjukkan bahwa dengan penanganan yang tepat, banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan mental bisa pulih sepenuhnya. Dr. John Grohol, seorang pakar kesehatan mental, mengatakan bahwa “Penting untuk menyadari bahwa gangguan kesehatan mental bisa diobati. Semakin cepat seseorang mendapatkan bantuan, semakin besar kemungkinan kesembuhan.”
Mitos lain yang perlu dipecahkan adalah bahwa hanya orang gila yang butuh bantuan psikolog atau psikiater. Fakta nya adalah, siapapun bisa memerlukan bantuan profesional dalam menjaga kesehatan mental nya. Menurut Dr. Retha Arjadi, seorang psikolog klinis, “Berpikir bahwa hanya orang gila yang perlu terapi adalah salah kaprah. Terapi bisa membantu siapapun dalam mengatasi masalah kesehatan mental nya.”
Jadi, jangan biarkan mitos-mitos seputar kesehatan mental menghalangi Anda untuk mencari bantuan jika memang diperlukan. Ingatlah bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan tidak ada yang perlu malu untuk mencari bantuan. Tetaplah terbuka dan percayalah bahwa ada banyak cara untuk meningkatkan kesehatan mental Anda.
Sumber:
– Dr. Sarah Keeley, psikolog klinis
– Dr. John Grohol, pakar kesehatan mental
– Dr. Retha Arjadi, psikolog klinis